Informasi Terkini! BeritaViralInfoIslami Sorry! 404 Return to Home Oops! That page can’t be found. It looks like nothing was found at this location. Maybe try a search? Cari untukekothn68 menerbitkan Ringkasan Materi UN SMP 2020 pada 2020-06-05. Bacalah versi online Ringkasan Materi UN SMP 2020 tersebut. Download semua halaman 151-200. - Inilah menelaah dan memperbaiki kepaduan paragraf pada teks lebah, pembahasan tentang aneka hal yang erat kaitannya dengan menelaah dan memperbaiki kepaduan paragraf pada teks lebah serta keajaiban-keajaiban dunia sejumlah artikel penting tentang menelaah dan memperbaiki kepaduan paragraf pada teks lebah berikut ini dan pilih yang terbaik untuk Anda.…Namun, puluhan ribu lebah mampu membangun sistem organisasi sempurna yang tak tertandingi oleh masyarakat manusia. Tidak seperti manusia, lebah tidak mendapatkan pendidikan atau pelatihan apapun. Begitu lebah lahir, ia dengan… – Contoh paragraf persuasi atau paragraf persuasif adalah salah satu yang dibutuhkan pelajar saat ini. Mereka dituntut untuk bisa membuat paragraf persuasi dengan mengangkat sejumlah topik seperti bencana alam,……Teks eksposisi tidak selalu terbagi atas bagian-bagian yang disebut pembukaan, pengembangan, dan penutup. Hal ini sangat tergantung dari sifat karangan dan tujuan yang hendak dicapai. Secara umum, teks eskposisi terdiri……dari teks tertulis. Dalam konteks arkeologi, baik teks maupun kebudayaan materi itu merupakan saksi bisu, dan dengan demikian memerlukan interpretasi agar dapat diungkapkan maknanya. Di atas dikatakan bahwa bahasa merupakan…Teks eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Tulisan eksposisi……ini tersebut dalam risalah Tamil popular yang mendukung teori ini seperti; Silapathikaram dan Manimegalai, sebagian lagi disebutkan walau tidak secara rinci disebutkan ciri geografisnya dalam teks-teks lain Tamil kuno yaitu… – Contoh karangan argumentasi juga tidak ketinggalan menjadi buruan anak-anak sekolah untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka beberapa hari terakhir. Sebenarnya, karangan argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam……kota besar yang teragung dalam Kerajaan Rama yang terkenal dengan nama “Tujuh Kota-Kota Rishi” dalam teks klasik Hindu. Menurut penjelasan teks India kuno, masyarakat ketika itu mempunyai mesin terbang yang… – Di Yogyakarta ada negeri bernama “Sleman” yang sejatinya adalah “Negeri Sulaiman” dengan “Temple of Solomon”-nya yaitu “Candi Borobudur”, Negeri Sleman ini dalam bahasa Ibraninya “Yerusalem” dimana dalam teks-teks…Demikianlah beberapa ulasan tentang menelaah dan memperbaiki kepaduan paragraf pada teks lebah. Jika Anda merasa belum jelas, bisa juga langsung mengajukan pertanyaan kepada MENARIK LAINNYAmanfaat pohon kaboa, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin, 9 gunung suci di jawa
59identifikasi/ gambaran umum, laporan hasil observasi bagian) Praktik memvariasikan pola penyajian deskripsi bagian pada teks HO Praktik membuat telaah ketepatan struktur dan penggunaan bahasa/ tanda baca/ ejaan pada teks laporan hasil observasi 2. Materi Pembelajaran Remedial Pengetahuan Struktur teks laporan hasil observasi Karakteristik tiap bagian teks
PertanyaanMemperbaiki kesalahan dalam paragraf agar menjadi padu dapat dilakukan dengan cara ....Memperbaiki kesalahan dalam paragraf agar menjadi padu dapat dilakukan dengan cara .... menempatkan paragraf pada urutan yang tepat membuang kalimat tidak padu, mengganti kalimat tidak padu dengan kalimat padu, atau menambah kalimat agar paragraf runtut menambah kata, mengganti kata, mengurangi kata, dan mengubah susunan kata dalam kalimat memperbaiki ketepatan penggunaan ejaan dan kata mengurutkan paragraf di antara paragraf secara tepat NFMahasiswa/Alumni Universitas Sultan Ageng TirtayasaJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah B. PembahasanHal keempat yang dilakukan dalam menyunting teks editorial adalah memeriksa keterpaduan paragraf untuk menemukan kesalahan. Memperbaiki kesalahan dalam paragraf dapat dilakukan dengan cara membuang kalimat tidak padu, mengganti kalimat tidak padu dengan kalimat padu, atau menambah kalimat agar paragraf runtut. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah keempat yang dilakukan dalam menyunting teks editorial adalah memeriksa keterpaduan paragraf untuk menemukan kesalahan. Memperbaiki kesalahan dalam paragraf dapat dilakukan dengan cara membuang kalimat tidak padu, mengganti kalimat tidak padu dengan kalimat padu, atau menambah kalimat agar paragraf runtut. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!1rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal! 310 Menelaah pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual yang dibaca dan didengar Kohesi leksikal adalah kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kata/istilah. Kohesi leksikal itu dapat berbentuk pengulangan kata/istilah beberapa kali dalam satu paragraf/wacana,penggunaan sinonim Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 222035 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e3365ba561c83 • Your IP • Performance & security by Cloudflare B Menelaah untuk Melengkapi Teks Laporan Hasil Observasi 1. Pola pengembangan Isi 2. Pola pengembangan Urutan Isi D. Menelaah dan Memperbaiki Kepaduan Paragraf E. Menyunting kalimat yang mengungkapkan penjabaran F. Menyunting kalimat (kalimat boros) G Menelaah Prinsip Penggunaan Kata, Kalimat, Tanda Baca dan Ejaan Latar Belakang Karangan siswa merupakan hasil pengungkapan ide siswa yang dinyatakan dalam tulisan. Dengan membuat karangan artinya siswa belajar mengembangkan gagasan-gagasan yang dimilikinya. Selain itu, karangan dapat dijadikan tolak ukur kemampuan siswa dalam menulis. Karangan yang dibuat siswa dapat berupa narasi, artikel, puisi, maupun bentuk yang lainnya. Di dalam penulisan karangan tidak luput dari penulisan kalimat dan paragraf. Penulis paragraf harus memenuhi syarat paragraf yang baik agar kualitas karangan tetap baik. Menurut Widjono 2012230, ada syarat dalam penulisan paragraf yang baik yaitu kesatuan, kepaduan, keruntutan, dan kosistensi penggunaan sudut pandang. Berbeda halnya dengan pendapat Pamungkas 201260, “paragraf yang baik terdiri atas kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan”. Dapat disimpulkan bahwa kepaduan koherensi dalam paragraf sangatlah penting untuk pembentukan paragraf yang baik. Penulisan paragraf harus memunculkan satu ide pokok dan tidak boleh lebih. Hal tersebut senada dengan pendapat Widjono 2012230, “setiap paragraf hanya berisi satu pikiran”. Ini menunjukkan apabila suatu paragraf memiliki lebih dari satu ide pokok maka belum dapat dikatakan paragraf yang baik. Ini dapat menyebabkan pembaca bingung dalam memahami maksud penulisnya. Di dalam penulisan paragraf yang baik, tidak luput dari syarat keterpaduan. Baik keterpaduan makna maupun bentuk. Keterpaduan makna atau yang biasa disebut dengan koherensi berfungsi agar suatu paragraf memiliki satu gagasan pokok. Menurut Keraf 200443, “yang dimaksud dengan koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur kata atau kelompok kata yang membentuk kalimat itu”. Koherensi menjadikan sebuah tulisan menjadi mudah dimengerti dan tidak memiliki banyak gagasan pokok dalam satu paragrafnya. Koherensi dianggap penting karena dapat dijadikan tolak ukur suatu kualitas tulisan. Sama halnya dengan pendapat Pamungkas 201260, “bahwa sebuah paragraf bukan semata-mata kumpulan atau tumpukan kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, melainkan dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik”. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa koherensi antarkalimat maupun paragraf sangat diperlukan untuk memahami makna tulisan. Dilihat dari pentingnya kepaduan antarkalimat dan paragraf, penulis memiliki pendapat bahwa perlu diadakan pengajaran koherensi agar karangan siswa menjadi baik. Selain itu, memudahkan siswa dalam membuat ide-ide atau mengembangkan gagasan yang dimilikinya menjadi sebuah karangan. Hal ini dapat menjadikan alur penulisan ataupun jalan pikiran siswa tertata dengan baik. Di dalam bukti nyata, ditemukan masih banyaknya karangan siswa yang belum memiliki kepaduan antarkalimat dan paragrafnya. Hal tersebut didukung oleh penelitian Hastuti 2014 yang berjudul “Analisis Ketidakpaduan Karangan Siswa Kelas VII H SMPN 2 Banyudono”. Dalam penelitian yang dilakukan Hastuti, banyak dijumpai karangan siswa yang tidak koheren antarkalimat dalam satu paragraf. Ada pula penelitian yang dilakukan oleh Prihatin 2013 yang berjudul “Kesalahan di Bidang Kohesi dan Koherensi Serta Penyebabnya Pada Karangan Bahasa Jawa Siswa Smp Kelas VIII Di Kota Pemalang”. Penelitian tersebut membahas kesalahan-kesalahan siswa dalam menulis karangan pada aspek kohesi dan koherensinya. Hanya saja penelitian tersebut berfokus pada karangan berbahasa jawa. Maksud ditulisnya makalah ini adalah sebagai pertimbangan agar pengajaran koherensi diajarkan pada siswa secara utuh sehingga kualitas karangan siswa menjadi lebih baik. Koherensi sangat penting dalam penulisan karangan karena mempengaruhi pemahaman pada pembaca. Apabila koherensi antarkalimat dan paragraf tidak diperhatikan, dapat menyebabkan ketidakpaduan dalam penulisan karangan dan memunculkan banyak gagasan dalam satu paragraf. Rendahnya Mutu Karangan Siswa Akibat Rendahnya Mutu Paragraf Di dalam pembelajaran, siswa seringkali ditugaskan untuk membuat karangan. Hal ini dilakukan agar siswa mampu menulis dan menuangkan ide yang dimilikinya. Siswa biasanya membuat karangan dengan langsung menuangkan ide dalam tulisannya. Mereka kurang memperhatikan hal-hal yang menjadi unsur pembentuk karangan, terutama kepaduan. Hal tersebut jarang diperhatikan siswa karena mereka lebih memperhatikan struktur pembangun ataupun ciri bahasa. Padahal, suatu mutu karangan dapat dinilai melalui kepaduan paragrafnya. Apabila paragraf yang dibuatnya tidak padu dapat memunculkan banyak gagasan dalam satu paragrafnya. Selain itu, Pembahasan yang diinginkan penulis tidak akan tersampaikan dengan baik. Ini menyebabkan maksud penulis dalam menulis karangan sia-sia belaka. Paragraf memiliki peranan penting dalam suatu karangan. Sebelum beranjak ke paragraf hal yang perlu dibenahi terletak pada hubungan antarkalimat. Apabila hubungan antarkalimat sudah baik, maka hubungan antarparagraf pun ikut membaik. Menurut Hastuti 201412, terdapat beberapa kesulitan yang dialami siswa dalam membuat karangan padu. Kesulitan tersebut meliputi Kesulitan dalam menentukan gagasan utama. Kebanyakan dari mereka, kesulitan menentukan gagasan utama yang itu terlihat pada karangan yang telah dibuat sebagian siswa dalam membuat karangan tidak ada gagasan utama. Jadi cerita dalam karangan tersebut dalam satu paragraf menceritakan lebih dari satu kejadian yang dalam karangan itu harus memeiliki satu pokok gagasan utama. Kesulitan Siswa belum memahami bahwa dalam satu paragraf hanya terdiri dari satu kalimat utama dan satu gagasan pokok. Kesulitan siswa belum memahami dalam mengembangkan kalimat utama ke dalam kalimat-kalimat penjelas. Sehingga dalam membuat kalimat-kalimat penjelas sering menyimpang dari kalimat utamannya atau gagasan pokok. Dalam membuat sebuah karangan agar paragraf tetap padu, sebaikna dibuat kerangka karangan terlebih dahulu. Sehingga ketidakpaduan paragraf dapat dihindari. Kesulitan siswa yang dihadapi siswa yaitu kurangnya menguasai kosa kata, atau kosa kata yang dimiliki kurang sehingga dalam membuat karangan tersebut anatara kalimat-kalimatnya menjadi kurang padu. Berdasarkan paparan kesulitan tersebut, dapat diidentifikasi bahwa pengajaran koherensi perlu dilakukan agar kualitas karangan yang dibuat siswa menjadi lebih baik. Disamping itu mengajarkan kepada siswa untuk hati-hati dan memperhatikan cara menulis dengan baik tanpa asal tulis dan tuang gagasan saja. Selain kesulitan, terdapat pula kesalahan-kesalahan penggunaan koherensi pada karangan siswa. Hal ini dikemukakan oleh Prihatin 201336 Kesalahan koherensi berupa kesalahan antarkalimat dan antarparagraf. Kesalahan koherensi antarkalimat meliputi kaitan argumentatif, kaitan alasan tindakan, kaitan alasan sebab akibat, kaitan perumpamaan. Hal lain diluar kaitan semantis yang menyebabkan paragraf tidak koheren adalah kalimat tidak logis, proposisi kalimat lebih dari satu, kalimat belum final, susunan kalimat tidak tepat, gagasan kalimat tidak jelas, gagasan/ ide dalam pargarf lebih dari satu. Kesalahan koherensi antar paragraf adalah adanya hubungan makna antar paragraf yang tidak relevan. Dari paparan diatas, ternyata penggunaan koherensi dalam karangan belum dikuasai oleh siswa. Ini dapat menyebabkan kualitas karangan siswa menurun. Maka perlu adanya pengajaran koherensi yang lebih mendalam agar siswa dapat memahami dan mempraktekkan dalam penulisan karangan sehingga tidak terjadi kesalahan yang sama. Pengajaran Koherensi Antarkalimat Dan Paragraf Berdasarkan paparan sebelumnya, dapat diketahui bahwa menulis kalimat dan paragraf yang koheren tidaklah mudah. Ada macam-macam kesulitan yang dijabarkan pada bagian sebelumnya. Dari kesulitan-kesulitan tersebut perlu adanya evaluasi agar siswa lain tidak mengalami hal yang sama. Selain kesulitan terdapat pula kesalahan yang dilakukan siswa dalam menulis karangan yang koheren. Dengan adanya kesulitan dan kesalahan yang dialami siswa dalam menulis karangan maka perlu adanya evaluasi pada pembelajaran menulis karangan terutama pemahaman koherensi kalimat dan paragraf. Dengan adanya pembelajaran koherensi yang mendalam, dapat meminimalisir kesalahan maupun kesulitan yang dialami siswa dalam menulis karangan. Perlu diketahui bahwa koherensi dapat membuat ide siswa tersampaikan secara jelas dan dapat membuat cara berpikir siswa menjadi terurut dan sistematis. Ini dapat dibuktikan dengan penulisan satu paragraf. Apabila dalam satu paragraf tersebut hanya terdapat satu ide pokok dan penjabarannya dari sebuah kalimat utama maka dapat dinilai cara berpikir siswa terurut. Di dalam koherensi unsur pembentukkan tidak hanya piranti kohesi tetapi ada pula substitusi, repetisi, kata ganti, dan lain-lain. Menurut Rani dkk 2013164, “koherensi sebuah wacana tidak hanya terletak pada adanya piranti kohesi.” Selain itu, koherensi sebuah paragraf dapat tercipta dengan adanya proposisi penataan urutan kalimat dimana kalimat utama sebagai acuan adanya kalimat penjelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Rani dkk 2013166, “syarat terciptanya koherensi wacana, selain penataan urutan kalimat proposisi, bahwa proposisi itu harus positif”. Dengan adanya proposisi pembaca akan mudah menemukan ide pokok yang dimaksud penulis. Berbeda halnya dengan Keraf 200485-91 yang menyatakan bahwa untuk memperoleh kepaduan yang baik dan mesra antar kalimat-kalimatnya harus diperhatikan persyaratan yaitu masalah kebahasaan dan perincian dan urutan isi. Masalah kebahasaan meliputi repetisi, kata ganti, dan kata transisi. Pendapat tersebut mirip dengan pernyataan Widjono 2012232 bahwa keterkaitan kalimat menghasilkan kepaduan paragraf. keterkaitan itu dapat dibangun melalui repetisi, kata ganti, kata transisi, dan bentuk paralel. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengajaran koherensi meliputi. Mengajarkan pengenalan koherensi pada paragraf ataupun kalimat. Hal ini adapat dilakukan dengan menunjukkan contoh-contoh paragraf yang koheren dan tidak koheren. Ini dilakukan guna mengajak siswa membedakan suatu paragraf itu termasuk koheren ataukah tidak. Mengajarkan piranti-piranti koherensi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengenalkan piranti apa sajakah yang dapat membangun kekoherenan baik kalimat maupun paragraf. menurut Widjono 2012232, kepaduan suatu kalimat atau paragraf dapat dibangun melalui repitisi pengulangan kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk parallel. Mengajak siswa membuat satu paragraf dengan satu ide pokok. Hal ini bisa dilakukan dengan kegiatan 5 menit sebelum pelajaran dimulai, siswa diajak membuat paragraf yang koheren. Dengan demikian, siswa akan terbiasa membuat paragraf yang koheren sehingga kualitas karangan siswa menjadi meningkat. Dalam artikel penelitiannya, Prihatin 201337 berpendapat ada hal yang perlu disarankan dalam pengajaran kohesi dan koherensi yang meliputi. Guru perlu membekali pengetahuan kohesi dan koherensi kepada siswa dalam pembelajaran menulis. Diperlukan materi pembelajaran menulis yang dilengkapi sarana kohesi dan koherensi dalam proses pembelajaran menulis. Dipandang perlu adanya penelitian mengenai pengembangan materi ajar, dalam pembelajaran bahasa Jawa khususnya pada pembelajaran menulis dengan menggunakan bahasa jawa. Dipandang perlu untuk melakukan penelitian mengenai model pembelajaran yang tepat untuk pengajaran kohesi dan koherensi dalam pembelajaran mengarang dengan bahasa jawa khususnya. Penutup Pada penulisan karangan, ada beberapa kesulitan yang dialami siswa dalam membentuk kepaduan koherensi baik kalimat maupun paragraf. Salah satunya yaitu kesulitan menentukan gagasan utamanya. Hal ini membuat siswa menjadi sulit mengembangkan ide-idenya dan bercampur aduk menuliskan kalimat penjelas dalam satu paragraf. Selain kesulitan terdapat pula kesalahan yang dialami siswa salah satunya penggunaan proposisi antarkalimat dan hubungan makna yang tidak relevan. Pengajaran koherensi sangat penting diberikan kepada siswa karena hal ini merupakan dasar dalam membentuk suatu paragraf yang baik dan padu. Selain itu, dengan adanya pengajaran koherensi, dapat memperbaiki kualitas karangan siswa yang sebelumnya belum tertata secara sistematis sampai menjadi tertata secara sistematis. Adapun penjelasan langkah-langkah yang dituliskan untuk melatih siswa membuat paragraf yang koheren. Terdapat pula, pendapat yang disampai Prihatin dalam sebuah artikelnya dalam membenahi pembelajaran koherensi. Daftar Rujukan Hastuti, Rika Sari. 2014. Analisis Ketidakpaduan Paragraf pada Karangan Siswa Kelas VII H Smp Negeri 2 Banyudono, Online, diakses 16 November 2015. Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Semarang Bina Putera Pamungkas, Sri. 2012. Bahasa Indonesia dalam berbagai perspektif. Yogyakarta Andi Offset Prihatin, Siti. 2013. Kesalahan bidang kohesi dan koherensi serta penyebabnya pada karangan bahasa jawa siswa SMP kelas VIII di Kota Pemalang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, online, 2 1 33-37, diakses 17 November 2015. Rani, Abdul., Martutik., Arifin, Bustanul. 2013. Analisis Wacana Tinjauan Deskriptif. Malang Surya Pena Gemilang. Widjono. 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan tinggi. Jakarta Kompas Gramedia Xdhz7.