Kepaduan(kohesi) dan kerapian (koherensi) merupakan unsur penting yang menentukan keutuhan wacana. Dalam kata kohesi tersirat pengertian kepaduan, sedangkan pada kata koherensi terkandung pengertian pertalian dan hubungan. Jika kita kaitkan dengan aspek bentuk dan makna, dapat kita katakan bahwa kohesi mengacu kepada aspek formal bahasa
Materi Bab 4 Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi Bahasa indonesia Kelas 7 - Rangkuman ini membahas Mengidentifikasi Teks Hasil Observasi, Isi Teks Laporan Hasil Observasi, Struktur dan Bahasa Teks Hasil Observasi, dan Menyajikan Laporan Hasil Mengidentifikasi Teks Hasil Observasi1. Pengertian Teks Hasil ObservasiObservasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan fakta-fakta tentang apa yang laporan hasil observasi adalah teks yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang suatu objek atau situasi, setelah diadakannya investigasi/ penelitian secara laporan hasil observasi menghadirkan informasi tentang suatu hal secara apa adanya lalu dikelompokkan dan dianalisis secara sistematis sehingga dapat mejelaskan suatu hal secara rinci dan dari sudut pandang ini berisi hasil observasi dan analisis secara hasil observasi bisa berupa hasil riset secara mendalam tentang suatu benda, tumbuhan, hewan, konsep/ekosistem laporan hasil observasi biasanya berisi dengan fakta-fakta yang bisa dibuktikan secara laporan hasil observasi bersifat informatif, komunikatif, dan objektif. Teks laporan hasil observasi harus memberikan informasi yang mudah dipahami dan sesuai dengan fakta sesungguhnya di lapangan tanpa adanya opini dari Ciri-ciri Isi Teks Laporan Hasil ObservasiIsi yang dibahas adalah ilmu tentang suatu objek/ yang dibahas bersifat umum sehingga menjelaskan ciri umum semua yang termasuk kategori/ kelompok itu judul bersifat umum Pantai, Museum, Demokrasi.Bertujuan menjelaskan dari sudut pandang atau hal dibahas secara sistematis, dirinci bagian-bagiannya, dan objek atau hal secara sistematis dari sudut ilmu definisi, klasifikasi, jabaran ciri objek.3. Tujuan Teks Laporan Hasil ObservasiMemberikan informasi sesuai fakta dan sumber akuratMengatasi suatu persoalanMelakukan pengawasan atau perbaikanMengemukakan perkembangan suatu permasalahanMengambil keputusan yang lebih efektifDokumentasiB. Struktur dan Bahasa Teks Hasil Observasi1. Struktur Teks Hasil Observasia. Pernyataan umum/klasifikasi umum/definisi umumBerisi informasi umum nama latin, asal usul, kelas, informasi tambahan tentang hal yang dilaporkan.Menggunakan istilah dalam bidang ilmu menggunakan kata "adalah" dan "merupakan".Penggunaan kata yang sebagai pembeda pada kalimat Deskripsi bagianBerisi perincian bagian- bagian hal yang bahasa menggunakan kata khusus dan kalimat-kalimat yang menjelaskan memerinci.Menggunakan istilah dalam bidang ilmu, kata baku, dan kalimat sambung yang digunakan yaitu, dan, selain itu, di samping itu, dari segi, dan tentang binatang mencakup ciri fisik, habitat, makanan, berupa perincian ciri fisik bunga, akar, buah atau perincian bagian yang yang dilaporkan berupa objek, deskripsi bagian berisi klasifikasi objek dari berbagai segi dan deskripsi manfaat suatu objek, sifat-sifat khusus SimpulanBerisi ringkasan umum hal yang ini boleh ada dan boleh tidak Contoh pengembangan isi dalam teks laporan hasil observasia. Pola pengembangan isi laporan tergantung apa yang diobservasiContoh 1 definisi pantai uraian jenis pantai dari berbagai segimanfaat pantai Contoh 2 definisi dan kelas kunang-kunang ciri fisikhabitat kunang-kunangmakanan kunang-kunangciri unik kunang-kunangContoh 3definisi terumbu karanghabitat terumbu karangjenis terumbu karang dari segi bentukjenis terumbu karang dari segi tempat tumbuhb. Pola pengembangan Urutan Isi Penggunaan Kalimat Efektif, Keparalelan, Kehematan, dan Kecermatan1. Penggunaan Kalimat EfektifKalimat efektif adalah kalimat yang menggunakan kaidah/struktur bahasa Indonesia dan pilihan kata kalimat dapat membuat pesan yang disampaikan pembicara atau penulis tidak sampai sehingga akan beda maknanya saat ditangkap oleh pendengar atau kalimat Efektifkesepadanan struktur,keparalelan bentuk,ketegasan makna,kehematan kata,kecermatan penalaran,kepaduan gagasan,dan kelogisan KeparalelanKeparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga menggunakan nomina. Begitu pun dengan Hutan bakau dikelompokkan berdasarkan pembentukan, pasang surutnya air, dan cara memanfaatkan. kurang paralelHutan bakau dikelompokkan berdasarkan pembentukan, pasang surutnya air, dan cara pemanfaatan paralel3. KehematanKehematan adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kriteria penghematanPenghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. tidak hematKarena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu. hematPenghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi memakai baju warna merah. tidak hemat Ia memakai baju merah. hematPenghematan kata dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu dari pagi dia bermenung. tidak hematSejak pagi dia bermenung. hematPenghematan dapat dilakukan dengan cara TIDAK menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamakContohPara tamu-tamu datang tepat waktu. tidak hematPara tamu datang tepat waktu. hemat4. KecermatanKecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsir ganda, dan tepat dalam pilihan perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. salahMahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah. benarC. Menulis Teks Laporan Hasil Observasi1. Menentukan Topik yang akan DitulisTopik laporan hasil observasi bersifat faktual dan ilmiah sehingga perlu menentukan topik-topik yang sekiranya bisa dicari sumber bisa berupa tumbuhan, hewan, fenomena alam sekitar, objek buatan manusia, dan Terumbu Karang, Ultraviolet, Antioksidan, Museum, Taman nasional2. Menyusun Kerangka LaporanKerangka laporan disusun dengan mempertimbangkan hal apa saja yang akan dilaporkan berkaitan dengan objek atau peristiwa melaporkan tentang kehidupan satwa tertentuKata kunci yang ada di kolom kanan diisi dengan hal-hal pokok yang akan diuraikan lebih rinci pada saat membuat paragraf juga bisa seperti bagan berikut 3. Menentukan Informasi yang Diperlukan dan Cara Mencari InformasiCara yang bisa digunakan dengan membuat tabel seperti dibawah Menata Informasi dan Hasil Rangkuman Menjadi Teks Hasil Laporan ObservasiContoh laporan observasi tentang hewan Musang5. Menata Informasi yang Diperoleh Sesuai Struktur Teks Hasil ObservasiMemadukan informasi yang diperoleh sesuai struktur teks laporan hasil sumbernya pengarang, judul buku, tahun terbit, kota, nama penerbit, halaman buku.Agar laporan lebih menarik dan baik, tambahkan dengan diagram, gambar, foto, dan Memvariasikan Kalimat dan Pengembangan Paragraf pada Teks Laporan Hasil observasiKegiatan ini yakni memeriksa lagi hasil tulisanmu. Variasikan kalimat definisi, klasifikasi yang terdapat pada Latihan Mengembangkan Membuat Teks Laporan Observasi1. Mengidentifikasi Ciri Bahasa Teks Laporan Hasil ObservasiLatihan Mendaftar Istilah pada Teks Hasil ObservasiIstilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang Kalimat DefinisiMendaftar kalimat klasifikasi2. Menyimpulkan Isi Teks Laporan Hasil Observasi yang Berupa Buku Pengetahuan yang Dibaca dan DidengarMenyimpulkan Isi Teks Hasil Observasi yang Didengar dalam Bentuk DiagramPada kegiatan ini siswa menyimpulkan isi teks dalam bentuk diagram! Guru akan memperdengarkan teks hasil observasi, kamu akan mengisi diagram Gagasan Pokok Teks Hasil ObservasiCara mencari gagasan utama pada teks laporan hasil observasiMendaftar kata-kata kunci pada bagian-bagian pada teks hasil paragraf memilah kalimat yang utama dan kalimat penjelas.Menentukan kalimat utama kalimat yang dijelaskan kalimat lain.Merumuskan inti kalimat utama Dalam kehidupannya, lebah mempunyai sistem pembagian kerja yang baik. Gagasan utama sistem pembagian kerja lebah yang Menentukan Struktur Teks Hasil Observasi4. Membandingkan Teks Laporan Hasil Observasi dan Teks DeskripsiObjek yang dibahasPenggunaan istilahPenggunaan kata ganti orangPenggunaan bahasaPola penyajian isi5. Menelaah Bahasa pada Teks Laporan Hasil ObservasiMendaftar Istilah pada Teks Hasil ObservasiMenelaah untuk Melengkapi Teks Laporan Hasil ObservasiMenelaah dan Memperbaiki Kepaduan ParagrafMenyunting kalimat yang mengungkapkan klasifikasiMenyunting kalimat kalimat borosMenelaah Prinsip Penggunaan Kata, Kalimat, Tanda Baca dan EjaanD. Contoh Teks Laporan ObservasiContoh 1KucingKucing merupakan binatang peliharaan yang paling populer. Kucing merupakan hewan dari kelas mamalia. Berdasarkan makannya kucing termasuk binatang karnivora karena pemakan daging. Ciri karnivora terlihat dari struktur gigi kucing yang tajam dan bertaring. Kucing Felis catus merupakan kucing piaraan atau rumahan yang sering kita lihat berkeliaran. Kucing disebut juga kucing domestik atau kucing rumah nama ilmiah felis silvestris catus atau feliscatus. Kata “kucing” biasanya merujuk kepada “kucing” yang telah dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan asalnya dikenal adanya kucing kampung Indonesia, kucing anggora, kucing persia, dan kucing hutan. Kucing berdasarkan garis keturunan ada dua kelompok, yaitu kucing galur murni dan keturunan campuran. Tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni pure breed, seperti persia, siam, manx, dan sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing memiliki mata yang cukup unik. Kucing memiliki mata/ penglihatan yang tajam yang berfungsi untuk mencari mangsa pada malam hari. Kucing dapat melihat dalam cahaya yang amat terang. Kucing memiliki selaput pelangi atau iris membentuk celah pada mata yang akan menyempit jika terkena cahaya yang amat terang. Seperti kebanyakan predator, kedua mata kucing menghadap ke depan, menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi besarnya bidang pandang. Mata kucing memiliki persepsi yang fisik kucing yang lain adalah memiliki kumis misai. Kucing memiliki misai yang berfungsi untuk menentukan arah saat berjalan di ruang yang gelap maupun di tengah kegelapan malam. Misai dapat mendeteksi perubahan angin yang amat ini juga dapat digunakan oleh kucing untuk menentukan apakah badannya dapat melewati ruangan yang sempit seperti pipa, karena jarak antara kedua ujung kumis kucing hampir sama dengan lebar tubuhnya. Selain kumis, ciri khusus lain terdapat pada kaki dan telinga kucing. Kucing memiliki bantalan halus di telapak kakinya. Bantalan ini berfungsi untuk memperkecil suara langkah kakinya dalam berjalan sehingga musuh/mangsanya tidak mendengar atau mengetahui kedatangan kucing. Sebagai anggota mamalia, kucing memiliki tiga tulang kuping yang berukuran kecil dan dikenal dengan nama ossicles. Dengan tulang ini kucing dapat mendeteksi suara-suara yang sangat halus. Alat keseimbangan pada telinga berfungsi untuk mengatur keseimbangan pendengarannya sehingga jika kucing jatuh tetap dalam keadaan halnya hewan yang telah mengalami penjinakan, kucing hidup dalam hubungan mutualistik dengan manusia. Karena keuntungan yang diperoleh dari adanya kucing, manusia membiarkan kucing liar berkeliaran di pemukiman. Kucing banyak dimanfaatkan manusia untuk menangkap 2PantaiPantai adalah batas antara daratan dengan laut. Batas ini merupakan zona laut sampai dengan kedalaman 200 m garis isobath 200 m. Jadi, sifat-sifat pantai sama dengan daratan. Menurut bentuknya ada empat macam pantai, yaitu pantai landai, pantai curam, pantai bertebing, dan pantai landai memiliki ciri pantai yang permukaannya relatif datar. Termasuk pantai jenis ini adalah pantai mangrove, pantai bukit pasir, pantai delta, dan pantai estuari. Pantai curam biasanya bergunung-gunung. Karena peretakan yang memanjang sejajar pantai dan terkikis ombak yang besar, terjadilah tebing-tebing curam dan laut dalam. Contohnya, pantai di selatan pulau Jawa dan barat Pulau Sumatera. Sementara pantai bertebing flaise adalah pantai yang curam di muka tebing karena adanya pegunungan melintang tegak lurus terhadap pantai. Di pantai ini sering dijumpai laut yang dangkal. Terjadinya flaise karena penimbunan hasil perusakan tebing pantai itu sendiri yang disebabkan oleh abrasi atau erosi. Pantai karang terjadi jika di dasar laut sepanjang pantai terdapat terumbu karang, misalnya pantai di pulau Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Pantai seperti ini biasanya dijadikan objek wisata laut. Misalnya, Taman Bunaken di Manado. Pantai merupakan tempat wisata yang populer dan pantas untuk dinikmati secara bersama keluarga. Pantai juga memiliki ekosistem pantai yang terdapat komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pantai terdiri atas tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah pantai. Sementara komponen abiotik pantai terdiri atas gelombang, arus, angin, pasir, batuan dan sebagainya. Tidak hanya itu, masih banyak yang terdapat di pantai dan dapat kita manfaatkan untuk kehidupan. Pasir yang dicampur dengan air laut diolah menjadi garam. Dan manfaat yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang adalah manfaat pasir buat kesehatan terdiri atas beberapa jenis. Komponen biotik dan abiotik pantai mengandung banyak manfaat. Selain indah, pantai memiliki manfaat bagi kesehatan, dan 3KUNANG-KUNANGKunang-kunang adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan oleh “sinar dingin” yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah. Terdapat lebih dari 2000 spesies kunang-kunang yang tersebar di daerah tropis di seluruh kunang-kunang di tempat-tempat lembab, seperti rawa-rawa dan daerah yang dipenuhi pepohonan. Kunang-kunang bertelur pada saat hari gelap, telur-telurnya yang berjumlah antara 100 dan 500 butir diletakkan di tanah, ranting, rumput, di tempat berlumut atau di bawah dedaunan. Pekuburan yang tanahnya relatif gembur dan tidak banyak terganggu merupakan lokasi ideal perteluran kunang-kunang. Pada umumnya, kunang-kunang keluar pada malam hari, namun ada juga kunang-kunang yang beraktivitas di siang hari. Mereka yang keluar siang hari ini umumnya tidak mengeluarkan ciri-ciri serangga pada umumnya badan kunang-kunang dibagi menjadi tiga bagian kepala, thorax, dan perut abdomen. Serangga bercangkang keras exoskeleton untuk menutupi tubuhnya. Panjang badannya sekitar 2cm. Bagian tubuh kunang-kunang hampir seluruhnya berwarna gelap dan berwarna titik merah pada bagian penutup kepala. Warna kuning pada bagian penutup sayap, berkaki enam, dan bermata majemuk. Jenis kunang-kunang beragam. Pemeliharaan kunag-kunang dapat dilakukan dengan penangkaran. Dari sejarah asalnya, kunang-kunang berasal dari daratan kunang-kunang adalah cairan tumbuhan, siput-siputan kecil, cacing, atau serangga. Bahkan kunang-kunang memangsa jenisnya sendiri. Kunang-kunang betina sengaja berkelap-kelip seakan mengudang jenis pejantan. Setelah pejantan mendekat, sang betina memangsanya. Makanan bagi hewan penting untuk pertumbuhan. Dengan makanan pertumbuhan akan maksimal. Asupan yang maksimal dapat memberikan kebugaran bagi mahluk yang dikeluarkan oleh kunang-kunang tidak berbahaya, malah tidak mengandung ultraviolet dan inframerah. Cahaya ini dipergunakan kunang-kunang untuk memberi peringatan kepada pemangsa bahwa kuang-kunang tidak enak dimakan dan untuk menarik pasangannya. Keahlian mempertontonkan cahaya tidak hanya dimiliki oleh kunang-kunang dewasa, bahkan larva. Kunang-kunang salah satu jenis serangga unik bukti kebesaran Sang Pencipta. Species kunang-kunang juga kekayaan yang dianugerahkan kepada negara kita sebagai salah satu negara 4MuseumMuseum merupakan salah satu tempat penting dalam upaya pelestarian sejarah. Museum adalah lembaga yang berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian, dan kesenangan atau museum yang utama adalah menyimpan, merawat, mengamankan, dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. Dengan demikian, museum memiliki fungsi besar yaitu sebagai tempat pelestarian. Secara lebih rinci fungsi museum mencakup kegiatan penyimpanan, perawatan, dan dibedakan berdasarkan koleksi dan kedudukannya. Jenis museum berdasarkan koleksi yang dimiliki dibedakan menjadi dua jenis yaitu museum umum dan museum khusus. Museum Umum adalah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan atau lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu, dan teknologi. Sementara Museum Khusus adalah museum yang koleksinya terdiri atas kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, satu cabang ilmu, atau satu cabang kedudukannya, terdapat tiga jenis museum. Museum Nasional adalah museum yang koleksinya terdiri atas kumpulan benda yang berkaitan dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai nasional. Museum Provinsi adalah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berkaitan dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya dari wilayah provinsi. Museum Lokal, museum yang koleksinya terdiri atas kumpulan benda yang berkaitan dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya dari wilayah kabupaten atau yang dikoleksi di museum mencakup benda-benda dari berbagai disiplin ilmu. Dari disiplin ilmu geologi koleksi museum meliputi fosil, batuan, mineral, dan benda bentukan alam lainnya, seperti andesit dan granit. Dari disiplin ilmu biologi yang dijadikan koleksi adalah rangka manusia, tengkorak, hewan, dan tumbuhan baik fosil ataupun bukan. Koleksi dari disiplin ilmu antropologi merupakan hasil budaya atau identitas suatu etnis. Selain itu, benda koleksi juga merupakan peninggalan budaya sejak masa prasejarah sampai masuk pengaruh barat. Koleksi lain adalah benda-benda yang memiliki nilai sejarah dan menjadi objek penelitian sejak masuknya pengaruh barat hingga sekarang negara, tokoh, kelompok, dan sejenisnya. Koleksi museum yang lain berupa alat tukar atau mata uang yang sah. Heraldika adalah lambang, tanda jasa dan tanda pangkat resmi cap atau stempel. Koleksi keramonologi yaitu koleksi barang pecah belah yang terbuat dari tanah liat yang Pedoman museum Indonesia Senayan, Jakarta Direktorat Museum, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2008. Materi Bab 4 Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi Bahasa indonesia Kelas 7Referensi Buku Bahasa Indonesia Kelas 7 MenelaahAspek-Aspek dalam Reading (Kusherdiyanti Haeri 10535615714) by Kusherdiyanti Haeri. JENIS TINGKATAN DAN STRATEGI MEMBACA20191214 87834 3chfjb. by ISNI N A F I S A T U L AZIZAH. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. teori_pemahaman_membaca.doc. by zaila amir. Download Free PDF Download PDF Download
– Simak inilah daya jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 150. Pada halaman 150 resep Bahasa Indonesia kelas 7 terletak tugas tentang Menelaah dan Memperbaiki Kepaduan Gugus kalimat. Siswa diharapkan mencoba menjawab sendiri justru dahulu dengan sambung tangan bani adam lanjut usia, sebelum mengintai daya jawaban. Jika sudah, sosok tua bisa mencocokkan jawaban yang ditulis anak dengan jawaban di bawah ini. Berikut muslihat jawaban soal Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs pada Halaman 150 Tanya dan daya jawaban Bahasa Indonesia Kelas bawah 7 Pekarangan 150. Baca lagi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs puas Halaman 24 Menelaah dan Menyunting Kepaduan Gugus kalimat Bacalah teks berjudul “Naning” berikut! Carilah kalimat yang bukan padu pada tiap paragraf! Manakah paragraf yang tidak padu pada teks di atas! Jelaskan alasanmu! Baca juga Kiat Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 73 Dinamika dan Budaya Penduduk Afrika Jawaban 1. Paragraf yang tak padu terletak plong paragraf 1 kalimat ke-3 yakni “Sejumlah jenis sigenting memiliki sengat nan sebetulnya berwatak fatal bagi.” Dapat dilihat bahwa lega kalimat “berperilaku fatal bagi”, punya gabungan prolog yang tidak padu atau belum konseptual. Seharusnya kalimat tersebut diubah atau diperbaiki menjadi sebagai halnya berikut “Beberapa jenis tabuhan memiliki sengat nan sebetulnya bersifat fatal lakukan sosok.” 2. Paragraf yang tidak padu terletak pada paragraf 5 kalimat ke-1 ialah “Memang lebah berfaedah dalam beraneka ragam bidang.” Seharusnya kalimat tersebut diubah atau diperbaiki menjadi seperti berikut “Lebah bermanfaat internal berbagai ragam permukaan.” * Disclaimer Jawaban di atas hanya digunakan makanya ibu bapak buat memandu proses belajar anak. Sebelum meluluk kunci jawaban, murid harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan kata sandang ini untuk menyunting hasil pencahanan peserta. Source
g Bahasa bersifat unik, artinya tiap bahasa mempunyai sistem yang khas yang tidak harus ada dalam bahasa lain. B. Linguistik 1) Letak Keilmiahan Linguistik Syarat keeksplisitan, dipenuhi dengan menyatakan secara jelas kriteria yang mendasari suatu penelitian dan menyusun peristilahan secara jelas dan konsisten.
Informasi Terkini! BeritaViralInfoIslami Sorry! 404 Return to Home Oops! That page can’t be found. It looks like nothing was found at this location. Maybe try a search? Cari untuk
ekothn68 menerbitkan Ringkasan Materi UN SMP 2020 pada 2020-06-05. Bacalah versi online Ringkasan Materi UN SMP 2020 tersebut. Download semua halaman 151-200. - Inilah menelaah dan memperbaiki kepaduan paragraf pada teks lebah, pembahasan tentang aneka hal yang erat kaitannya dengan menelaah dan memperbaiki kepaduan paragraf pada teks lebah serta keajaiban-keajaiban dunia sejumlah artikel penting tentang menelaah dan memperbaiki kepaduan paragraf pada teks lebah berikut ini dan pilih yang terbaik untuk Anda.…Namun, puluhan ribu lebah mampu membangun sistem organisasi sempurna yang tak tertandingi oleh masyarakat manusia. Tidak seperti manusia, lebah tidak mendapatkan pendidikan atau pelatihan apapun. Begitu lebah lahir, ia dengan… – Contoh paragraf persuasi atau paragraf persuasif adalah salah satu yang dibutuhkan pelajar saat ini. Mereka dituntut untuk bisa membuat paragraf persuasi dengan mengangkat sejumlah topik seperti bencana alam,……Teks eksposisi tidak selalu terbagi atas bagian-bagian yang disebut pembukaan, pengembangan, dan penutup. Hal ini sangat tergantung dari sifat karangan dan tujuan yang hendak dicapai. Secara umum, teks eskposisi terdiri……dari teks tertulis. Dalam konteks arkeologi, baik teks maupun kebudayaan materi itu merupakan saksi bisu, dan dengan demikian memerlukan interpretasi agar dapat diungkapkan maknanya. Di atas dikatakan bahwa bahasa merupakan…Teks eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Tulisan eksposisi……ini tersebut dalam risalah Tamil popular yang mendukung teori ini seperti; Silapathikaram dan Manimegalai, sebagian lagi disebutkan walau tidak secara rinci disebutkan ciri geografisnya dalam teks-teks lain Tamil kuno yaitu… – Contoh karangan argumentasi juga tidak ketinggalan menjadi buruan anak-anak sekolah untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka beberapa hari terakhir. Sebenarnya, karangan argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam……kota besar yang teragung dalam Kerajaan Rama yang terkenal dengan nama “Tujuh Kota-Kota Rishi” dalam teks klasik Hindu. Menurut penjelasan teks India kuno, masyarakat ketika itu mempunyai mesin terbang yang… – Di Yogyakarta ada negeri bernama “Sleman” yang sejatinya adalah “Negeri Sulaiman” dengan “Temple of Solomon”-nya yaitu “Candi Borobudur”, Negeri Sleman ini dalam bahasa Ibraninya “Yerusalem” dimana dalam teks-teks…Demikianlah beberapa ulasan tentang menelaah dan memperbaiki kepaduan paragraf pada teks lebah. Jika Anda merasa belum jelas, bisa juga langsung mengajukan pertanyaan kepada MENARIK LAINNYAmanfaat pohon kaboa, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin, 9 gunung suci di jawa

59identifikasi/ gambaran umum, laporan hasil observasi bagian) Praktik memvariasikan pola penyajian deskripsi bagian pada teks HO Praktik membuat telaah ketepatan struktur dan penggunaan bahasa/ tanda baca/ ejaan pada teks laporan hasil observasi 2. Materi Pembelajaran Remedial Pengetahuan Struktur teks laporan hasil observasi Karakteristik tiap bagian teks

PertanyaanMemperbaiki kesalahan dalam paragraf agar menjadi padu dapat dilakukan dengan cara ....Memperbaiki kesalahan dalam paragraf agar menjadi padu dapat dilakukan dengan cara .... menempatkan paragraf pada urutan yang tepat membuang kalimat tidak padu, mengganti kalimat tidak padu dengan kalimat padu, atau menambah kalimat agar paragraf runtut menambah kata, mengganti kata, mengurangi kata, dan mengubah susunan kata dalam kalimat memperbaiki ketepatan penggunaan ejaan dan kata mengurutkan paragraf di antara paragraf secara tepat NFMahasiswa/Alumni Universitas Sultan Ageng TirtayasaJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah B. PembahasanHal keempat yang dilakukan dalam menyunting teks editorial adalah memeriksa keterpaduan paragraf untuk menemukan kesalahan. Memperbaiki kesalahan dalam paragraf dapat dilakukan dengan cara membuang kalimat tidak padu, mengganti kalimat tidak padu dengan kalimat padu, atau menambah kalimat agar paragraf runtut. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah keempat yang dilakukan dalam menyunting teks editorial adalah memeriksa keterpaduan paragraf untuk menemukan kesalahan. Memperbaiki kesalahan dalam paragraf dapat dilakukan dengan cara membuang kalimat tidak padu, mengganti kalimat tidak padu dengan kalimat padu, atau menambah kalimat agar paragraf runtut. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!1rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal! 310 Menelaah pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual yang dibaca dan didengar Kohesi leksikal adalah kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kata/istilah. Kohesi leksikal itu dapat berbentuk pengulangan kata/istilah beberapa kali dalam satu paragraf/wacana,penggunaan sinonim Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 222035 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e3365ba561c83 • Your IP • Performance & security by Cloudflare B Menelaah untuk Melengkapi Teks Laporan Hasil Observasi 1. Pola pengembangan Isi 2. Pola pengembangan Urutan Isi D. Menelaah dan Memperbaiki Kepaduan Paragraf E. Menyunting kalimat yang mengungkapkan penjabaran F. Menyunting kalimat (kalimat boros) G Menelaah Prinsip Penggunaan Kata, Kalimat, Tanda Baca dan Ejaan Latar Belakang Karangan siswa merupakan hasil pengungkapan ide siswa yang dinyatakan dalam tulisan. Dengan membuat karangan artinya siswa belajar mengembangkan gagasan-gagasan yang dimilikinya. Selain itu, karangan dapat dijadikan tolak ukur kemampuan siswa dalam menulis. Karangan yang dibuat siswa dapat berupa narasi, artikel, puisi, maupun bentuk yang lainnya. Di dalam penulisan karangan tidak luput dari penulisan kalimat dan paragraf. Penulis paragraf harus memenuhi syarat paragraf yang baik agar kualitas karangan tetap baik. Menurut Widjono 2012230, ada syarat dalam penulisan paragraf yang baik yaitu kesatuan, kepaduan, keruntutan, dan kosistensi penggunaan sudut pandang. Berbeda halnya dengan pendapat Pamungkas 201260, “paragraf yang baik terdiri atas kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan”. Dapat disimpulkan bahwa kepaduan koherensi dalam paragraf sangatlah penting untuk pembentukan paragraf yang baik. Penulisan paragraf harus memunculkan satu ide pokok dan tidak boleh lebih. Hal tersebut senada dengan pendapat Widjono 2012230, “setiap paragraf hanya berisi satu pikiran”. Ini menunjukkan apabila suatu paragraf memiliki lebih dari satu ide pokok maka belum dapat dikatakan paragraf yang baik. Ini dapat menyebabkan pembaca bingung dalam memahami maksud penulisnya. Di dalam penulisan paragraf yang baik, tidak luput dari syarat keterpaduan. Baik keterpaduan makna maupun bentuk. Keterpaduan makna atau yang biasa disebut dengan koherensi berfungsi agar suatu paragraf memiliki satu gagasan pokok. Menurut Keraf 200443, “yang dimaksud dengan koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur kata atau kelompok kata yang membentuk kalimat itu”. Koherensi menjadikan sebuah tulisan menjadi mudah dimengerti dan tidak memiliki banyak gagasan pokok dalam satu paragrafnya. Koherensi dianggap penting karena dapat dijadikan tolak ukur suatu kualitas tulisan. Sama halnya dengan pendapat Pamungkas 201260, “bahwa sebuah paragraf bukan semata-mata kumpulan atau tumpukan kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, melainkan dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik”. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa koherensi antarkalimat maupun paragraf sangat diperlukan untuk memahami makna tulisan. Dilihat dari pentingnya kepaduan antarkalimat dan paragraf, penulis memiliki pendapat bahwa perlu diadakan pengajaran koherensi agar karangan siswa menjadi baik. Selain itu, memudahkan siswa dalam membuat ide-ide atau mengembangkan gagasan yang dimilikinya menjadi sebuah karangan. Hal ini dapat menjadikan alur penulisan ataupun jalan pikiran siswa tertata dengan baik. Di dalam bukti nyata, ditemukan masih banyaknya karangan siswa yang belum memiliki kepaduan antarkalimat dan paragrafnya. Hal tersebut didukung oleh penelitian Hastuti 2014 yang berjudul “Analisis Ketidakpaduan Karangan Siswa Kelas VII H SMPN 2 Banyudono”. Dalam penelitian yang dilakukan Hastuti, banyak dijumpai karangan siswa yang tidak koheren antarkalimat dalam satu paragraf. Ada pula penelitian yang dilakukan oleh Prihatin 2013 yang berjudul “Kesalahan di Bidang Kohesi dan Koherensi Serta Penyebabnya Pada Karangan Bahasa Jawa Siswa Smp Kelas VIII Di Kota Pemalang”. Penelitian tersebut membahas kesalahan-kesalahan siswa dalam menulis karangan pada aspek kohesi dan koherensinya. Hanya saja penelitian tersebut berfokus pada karangan berbahasa jawa. Maksud ditulisnya makalah ini adalah sebagai pertimbangan agar pengajaran koherensi diajarkan pada siswa secara utuh sehingga kualitas karangan siswa menjadi lebih baik. Koherensi sangat penting dalam penulisan karangan karena mempengaruhi pemahaman pada pembaca. Apabila koherensi antarkalimat dan paragraf tidak diperhatikan, dapat menyebabkan ketidakpaduan dalam penulisan karangan dan memunculkan banyak gagasan dalam satu paragraf. Rendahnya Mutu Karangan Siswa Akibat Rendahnya Mutu Paragraf Di dalam pembelajaran, siswa seringkali ditugaskan untuk membuat karangan. Hal ini dilakukan agar siswa mampu menulis dan menuangkan ide yang dimilikinya. Siswa biasanya membuat karangan dengan langsung menuangkan ide dalam tulisannya. Mereka kurang memperhatikan hal-hal yang menjadi unsur pembentuk karangan, terutama kepaduan. Hal tersebut jarang diperhatikan siswa karena mereka lebih memperhatikan struktur pembangun ataupun ciri bahasa. Padahal, suatu mutu karangan dapat dinilai melalui kepaduan paragrafnya. Apabila paragraf yang dibuatnya tidak padu dapat memunculkan banyak gagasan dalam satu paragrafnya. Selain itu, Pembahasan yang diinginkan penulis tidak akan tersampaikan dengan baik. Ini menyebabkan maksud penulis dalam menulis karangan sia-sia belaka. Paragraf memiliki peranan penting dalam suatu karangan. Sebelum beranjak ke paragraf hal yang perlu dibenahi terletak pada hubungan antarkalimat. Apabila hubungan antarkalimat sudah baik, maka hubungan antarparagraf pun ikut membaik. Menurut Hastuti 201412, terdapat beberapa kesulitan yang dialami siswa dalam membuat karangan padu. Kesulitan tersebut meliputi Kesulitan dalam menentukan gagasan utama. Kebanyakan dari mereka, kesulitan menentukan gagasan utama yang itu terlihat pada karangan yang telah dibuat sebagian siswa dalam membuat karangan tidak ada gagasan utama. Jadi cerita dalam karangan tersebut dalam satu paragraf menceritakan lebih dari satu kejadian yang dalam karangan itu harus memeiliki satu pokok gagasan utama. Kesulitan Siswa belum memahami bahwa dalam satu paragraf hanya terdiri dari satu kalimat utama dan satu gagasan pokok. Kesulitan siswa belum memahami dalam mengembangkan kalimat utama ke dalam kalimat-kalimat penjelas. Sehingga dalam membuat kalimat-kalimat penjelas sering menyimpang dari kalimat utamannya atau gagasan pokok. Dalam membuat sebuah karangan agar paragraf tetap padu, sebaikna dibuat kerangka karangan terlebih dahulu. Sehingga ketidakpaduan paragraf dapat dihindari. Kesulitan siswa yang dihadapi siswa yaitu kurangnya menguasai kosa kata, atau kosa kata yang dimiliki kurang sehingga dalam membuat karangan tersebut anatara kalimat-kalimatnya menjadi kurang padu. Berdasarkan paparan kesulitan tersebut, dapat diidentifikasi bahwa pengajaran koherensi perlu dilakukan agar kualitas karangan yang dibuat siswa menjadi lebih baik. Disamping itu mengajarkan kepada siswa untuk hati-hati dan memperhatikan cara menulis dengan baik tanpa asal tulis dan tuang gagasan saja. Selain kesulitan, terdapat pula kesalahan-kesalahan penggunaan koherensi pada karangan siswa. Hal ini dikemukakan oleh Prihatin 201336 Kesalahan koherensi berupa kesalahan antarkalimat dan antarparagraf. Kesalahan koherensi antarkalimat meliputi kaitan argumentatif, kaitan alasan tindakan, kaitan alasan sebab akibat, kaitan perumpamaan. Hal lain diluar kaitan semantis yang menyebabkan paragraf tidak koheren adalah kalimat tidak logis, proposisi kalimat lebih dari satu, kalimat belum final, susunan kalimat tidak tepat, gagasan kalimat tidak jelas, gagasan/ ide dalam pargarf lebih dari satu. Kesalahan koherensi antar paragraf adalah adanya hubungan makna antar paragraf yang tidak relevan. Dari paparan diatas, ternyata penggunaan koherensi dalam karangan belum dikuasai oleh siswa. Ini dapat menyebabkan kualitas karangan siswa menurun. Maka perlu adanya pengajaran koherensi yang lebih mendalam agar siswa dapat memahami dan mempraktekkan dalam penulisan karangan sehingga tidak terjadi kesalahan yang sama. Pengajaran Koherensi Antarkalimat Dan Paragraf Berdasarkan paparan sebelumnya, dapat diketahui bahwa menulis kalimat dan paragraf yang koheren tidaklah mudah. Ada macam-macam kesulitan yang dijabarkan pada bagian sebelumnya. Dari kesulitan-kesulitan tersebut perlu adanya evaluasi agar siswa lain tidak mengalami hal yang sama. Selain kesulitan terdapat pula kesalahan yang dilakukan siswa dalam menulis karangan yang koheren. Dengan adanya kesulitan dan kesalahan yang dialami siswa dalam menulis karangan maka perlu adanya evaluasi pada pembelajaran menulis karangan terutama pemahaman koherensi kalimat dan paragraf. Dengan adanya pembelajaran koherensi yang mendalam, dapat meminimalisir kesalahan maupun kesulitan yang dialami siswa dalam menulis karangan. Perlu diketahui bahwa koherensi dapat membuat ide siswa tersampaikan secara jelas dan dapat membuat cara berpikir siswa menjadi terurut dan sistematis. Ini dapat dibuktikan dengan penulisan satu paragraf. Apabila dalam satu paragraf tersebut hanya terdapat satu ide pokok dan penjabarannya dari sebuah kalimat utama maka dapat dinilai cara berpikir siswa terurut. Di dalam koherensi unsur pembentukkan tidak hanya piranti kohesi tetapi ada pula substitusi, repetisi, kata ganti, dan lain-lain. Menurut Rani dkk 2013164, “koherensi sebuah wacana tidak hanya terletak pada adanya piranti kohesi.” Selain itu, koherensi sebuah paragraf dapat tercipta dengan adanya proposisi penataan urutan kalimat dimana kalimat utama sebagai acuan adanya kalimat penjelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Rani dkk 2013166, “syarat terciptanya koherensi wacana, selain penataan urutan kalimat proposisi, bahwa proposisi itu harus positif”. Dengan adanya proposisi pembaca akan mudah menemukan ide pokok yang dimaksud penulis. Berbeda halnya dengan Keraf 200485-91 yang menyatakan bahwa untuk memperoleh kepaduan yang baik dan mesra antar kalimat-kalimatnya harus diperhatikan persyaratan yaitu masalah kebahasaan dan perincian dan urutan isi. Masalah kebahasaan meliputi repetisi, kata ganti, dan kata transisi. Pendapat tersebut mirip dengan pernyataan Widjono 2012232 bahwa keterkaitan kalimat menghasilkan kepaduan paragraf. keterkaitan itu dapat dibangun melalui repetisi, kata ganti, kata transisi, dan bentuk paralel. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengajaran koherensi meliputi. Mengajarkan pengenalan koherensi pada paragraf ataupun kalimat. Hal ini adapat dilakukan dengan menunjukkan contoh-contoh paragraf yang koheren dan tidak koheren. Ini dilakukan guna mengajak siswa membedakan suatu paragraf itu termasuk koheren ataukah tidak. Mengajarkan piranti-piranti koherensi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengenalkan piranti apa sajakah yang dapat membangun kekoherenan baik kalimat maupun paragraf. menurut Widjono 2012232, kepaduan suatu kalimat atau paragraf dapat dibangun melalui repitisi pengulangan kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk parallel. Mengajak siswa membuat satu paragraf dengan satu ide pokok. Hal ini bisa dilakukan dengan kegiatan 5 menit sebelum pelajaran dimulai, siswa diajak membuat paragraf yang koheren. Dengan demikian, siswa akan terbiasa membuat paragraf yang koheren sehingga kualitas karangan siswa menjadi meningkat. Dalam artikel penelitiannya, Prihatin 201337 berpendapat ada hal yang perlu disarankan dalam pengajaran kohesi dan koherensi yang meliputi. Guru perlu membekali pengetahuan kohesi dan koherensi kepada siswa dalam pembelajaran menulis. Diperlukan materi pembelajaran menulis yang dilengkapi sarana kohesi dan koherensi dalam proses pembelajaran menulis. Dipandang perlu adanya penelitian mengenai pengembangan materi ajar, dalam pembelajaran bahasa Jawa khususnya pada pembelajaran menulis dengan menggunakan bahasa jawa. Dipandang perlu untuk melakukan penelitian mengenai model pembelajaran yang tepat untuk pengajaran kohesi dan koherensi dalam pembelajaran mengarang dengan bahasa jawa khususnya. Penutup Pada penulisan karangan, ada beberapa kesulitan yang dialami siswa dalam membentuk kepaduan koherensi baik kalimat maupun paragraf. Salah satunya yaitu kesulitan menentukan gagasan utamanya. Hal ini membuat siswa menjadi sulit mengembangkan ide-idenya dan bercampur aduk menuliskan kalimat penjelas dalam satu paragraf. Selain kesulitan terdapat pula kesalahan yang dialami siswa salah satunya penggunaan proposisi antarkalimat dan hubungan makna yang tidak relevan. Pengajaran koherensi sangat penting diberikan kepada siswa karena hal ini merupakan dasar dalam membentuk suatu paragraf yang baik dan padu. Selain itu, dengan adanya pengajaran koherensi, dapat memperbaiki kualitas karangan siswa yang sebelumnya belum tertata secara sistematis sampai menjadi tertata secara sistematis. Adapun penjelasan langkah-langkah yang dituliskan untuk melatih siswa membuat paragraf yang koheren. Terdapat pula, pendapat yang disampai Prihatin dalam sebuah artikelnya dalam membenahi pembelajaran koherensi. Daftar Rujukan Hastuti, Rika Sari. 2014. Analisis Ketidakpaduan Paragraf pada Karangan Siswa Kelas VII H Smp Negeri 2 Banyudono, Online, diakses 16 November 2015. Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Semarang Bina Putera Pamungkas, Sri. 2012. Bahasa Indonesia dalam berbagai perspektif. Yogyakarta Andi Offset Prihatin, Siti. 2013. Kesalahan bidang kohesi dan koherensi serta penyebabnya pada karangan bahasa jawa siswa SMP kelas VIII di Kota Pemalang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, online, 2 1 33-37, diakses 17 November 2015. Rani, Abdul., Martutik., Arifin, Bustanul. 2013. Analisis Wacana Tinjauan Deskriptif. Malang Surya Pena Gemilang. Widjono. 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan tinggi. Jakarta Kompas Gramedia Xdhz7.
  • kzwoj59140.pages.dev/60
  • kzwoj59140.pages.dev/45
  • kzwoj59140.pages.dev/318
  • kzwoj59140.pages.dev/47
  • kzwoj59140.pages.dev/279
  • kzwoj59140.pages.dev/113
  • kzwoj59140.pages.dev/208
  • kzwoj59140.pages.dev/112
  • kzwoj59140.pages.dev/123
  • menelaah dan memperbaiki kepaduan paragraf